Kamis, 15 Januari 2015

Keanekaragaman Organisme


Keanekaragaman organisme merupakan suatu konsep yang menunjuk kepada variasi sifat dan ciri yang meliputi gen , spesies dan ekosistem ( Nugroho, 2004 : 123). Kumpulan individu yang berkerabat dekat menjadi satu kelompok spesies, sedangkan berbagai spesies membentuk komunitas. Interaksi antara komunitas dengan faktor faktor lingkungan fisik membentuk sistem ekologi. Upaya untuk menyederhanakan kenaekaragaman organisme yang besar menjadi kelompok organisme yang lebih kecil agar mudah dikenal dan dipelajari disebut klasifikasi.
Keanekaragaman hayati adalah total keragaman spesies dan hubungan kompleksnya antar spesies ( Kurniawan, 2008: 124). Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati berarti keanekaragaman diantara makhluk hidup dan semua sumber termasuk diantarannya daratan, lautan dan ekosistem akuatik lainnya, serta kompleks kompleks ekologi yang merupakan bagian dari kenekaragamannya mencakup spesies dan lingkungannya.
Keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :
a.       Keanekaragaman gen
Gen adalah materi genetik yang membawa sifat dari induk kepada keturunannya (Kurniawan, 2004 : 124). Gen terdapat pada lokus kromosom didalam intisel. Keanekaragaman genetik adalah variasi susunan genetik suatu spesies yang dapat diamati melalui variasi morfologinya. Contohnya adalah perbedaan warna mahkota bunga atau perbedaan warna bulu pada burung. Keanekaragaman genetik meliputi variasi genetik dalam satu spesies, baik diantara populasi yang terpisah secara geografis maupun diantara individu individu didalam satu populasi. Keanekaragaman dalam spesies dipengaruhi perilaku reproduksi individu dalam populasi tersebut. Populasi adalah adalah sekelompok individu yang dapat kawin satu dengan yang lainnya dan menghasilkan keturunan. Individu didalam populasi memiliki perbedaan genetika antara satu dengan yang lainnya. Variasi genetika timbul karena setiap individu memiliki bentu bentuk yang khas.
Pada dasarnya setiap individu memiliki ciri spesifik yang membedakannya dengan individu lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan susunan gen atau kariotype dalam setiap individu susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri dan sifat tertentu.
b.      Keanekaragaman jenis
Keanekaragaman jenis adalah variasi antar spesies dalam satu genus (Kurniawan, 2008:126). Variasi yang yang terjadi pada tingkat individu sebagai akibat pengaruh keanekaragaman gen gen yang membentuk genotip individu individu tersebut. Keanekaragaman jenis meliputi semua spesies di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak. Pada awalnya makhluk hidup didunia dibagi menjadi 2 kelompok yaitu animallia dan plantae. Setelah itu dibagi menjadi 5 kingdom yaitu Animalia, Plantae, Fungi, Protista dan Monera yang selanjutnya ada pembagian menjadi 3 domain yaitu Archaea, Eucarya, dan Bacteria. Contoh keanekaragaman jenis adalah variasi pada tumbuhan anggota genus/marga tertentu. Pembagian makhluk hidup tersebut menunjukan bahwa makhluk hidup tersebut menunjukan bahwa makhluk hidup didunia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi sehingga perlu dikelompok-kelompokan.
c.       Keanekaragaman ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan berbagai makhluk hidup meliputi tumbuhan, hewan, manusia dan jasad renik dengan lingkungannya seperti tanah, air, udara dan iklim yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. (Rushayati, 2007:11)
Setiap makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya baik lingkungan abiotik maupun lingkungan biotik. Kondisi lingkungan dan koomposisi makhluk hidup yang berbeda beda membentk suatu ekosistem yang bervariasi. Variasi inilah yang dikenal sebagai keanekaragaman ekosistem. Kondisi lingkungan tempat hidup organisme menentukan keragaman makhluk hidup yang dapat tinggal disana. Hal ini akan menghasilkan tipe ekosistem tertentu yang terdiri dari susunan makhluk hidup dan unsur unsur lingkungan yang khas.
Terdapat dua faktor penyebab keanekaragaman, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu gen dan faktor eksternal yaitu lingkungan. Selain itu terdapat keanekaragaman intraspesies dan keanekaragaman interspesies. Keanekaragaman intraspesies adalah persamaan dan perbedaan ciri morfologi antara satu individu dengan individu lain yang terjadi dibawal level spesies. Sedangkan keanekaragaman interspesies adalah persamaan dan perbedaann ciri morfologi antara satu individu dengan individu lain yang terjadi pada level spesies. Karena banyaknya antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lain, maka diperlukan usaha penyederhanaan dengan cara pengelompokan (klasifikasi) berdasarkan pada kesamaan dan perbedaan ciri. Tujuan dari pengklasifikasian makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan dan mempelajari makhluk hidup. Makhluk hidup yang memiliki kesamaan ciri dikelompokan menjadi satu kelompok dan yang memiliki perbedaan dipisahkan menjadi kelompok yang berbeda. Diantara makhluk hidup, semakin banyak kesamaan yang dimiliki (pada semua tingkat organisasi) dianggap semakin dekat hubungan kekerabatannya dan sebaliknya.

Sumber : 



Kurniawan, Arif. 2008. Biologi Insight. Jakarta : HPM
Nugroho, Hartanto. 2004. Biologi Dasar. Jakarta : Penebar Swadaya
Rushayati, Siti Badriyah. 2007. Mengenal Keanekaragaman Ekosistem Hayati. Jarkarta : Grasindo

0 comments:

Posting Komentar