Keanekaragaman organisme merupakan suatu konsep yang menunjuk kepada
variasi sifat dan ciri yang meliputi gen , spesies dan ekosistem ( Nugroho,
2004 : 123). Kumpulan individu yang berkerabat dekat menjadi satu kelompok
spesies, sedangkan berbagai spesies membentuk komunitas. Interaksi antara
komunitas dengan faktor faktor lingkungan fisik membentuk sistem ekologi. Upaya
untuk menyederhanakan kenaekaragaman organisme yang besar menjadi kelompok
organisme yang lebih kecil agar mudah dikenal dan dipelajari disebut
klasifikasi.
Keanekaragaman hayati adalah total keragaman spesies dan hubungan
kompleksnya antar spesies ( Kurniawan, 2008: 124). Menurut Undang-Undang No. 5
tahun 1994, keanekaragaman hayati berarti keanekaragaman diantara makhluk hidup
dan semua sumber termasuk diantarannya daratan, lautan dan ekosistem akuatik
lainnya, serta kompleks kompleks ekologi yang merupakan bagian dari
kenekaragamannya mencakup spesies dan lingkungannya.
Keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :
a. Keanekaragaman
gen
Gen adalah materi genetik yang membawa sifat dari induk kepada
keturunannya (Kurniawan, 2004 : 124). Gen terdapat pada lokus kromosom didalam
intisel. Keanekaragaman genetik adalah variasi susunan genetik suatu spesies
yang dapat diamati melalui variasi morfologinya. Contohnya adalah perbedaan
warna mahkota bunga atau perbedaan warna bulu pada burung. Keanekaragaman
genetik meliputi variasi genetik dalam satu spesies, baik diantara populasi
yang terpisah secara geografis maupun diantara individu individu didalam satu
populasi. Keanekaragaman dalam spesies dipengaruhi perilaku reproduksi individu
dalam populasi tersebut. Populasi adalah adalah sekelompok individu yang dapat
kawin satu dengan yang lainnya dan menghasilkan keturunan. Individu didalam
populasi memiliki perbedaan genetika antara satu dengan yang lainnya. Variasi
genetika timbul karena setiap individu memiliki bentu bentuk yang khas.
Pada dasarnya setiap individu memiliki ciri spesifik yang membedakannya
dengan individu lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan susunan gen atau
kariotype dalam setiap individu susunan perangkat gen inilah yang menentukan
ciri dan sifat tertentu.
b. Keanekaragaman
jenis
Keanekaragaman jenis adalah variasi antar spesies dalam satu genus
(Kurniawan, 2008:126). Variasi yang yang terjadi pada tingkat individu sebagai
akibat pengaruh keanekaragaman gen gen yang membentuk genotip individu individu
tersebut. Keanekaragaman jenis meliputi semua spesies di bumi, termasuk bakteri
dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak. Pada awalnya makhluk
hidup didunia dibagi menjadi 2 kelompok yaitu animallia dan plantae. Setelah
itu dibagi menjadi 5 kingdom yaitu Animalia, Plantae, Fungi, Protista dan
Monera yang selanjutnya ada pembagian menjadi 3 domain yaitu Archaea, Eucarya,
dan Bacteria. Contoh keanekaragaman jenis adalah variasi pada tumbuhan anggota
genus/marga tertentu. Pembagian makhluk hidup tersebut menunjukan bahwa makhluk
hidup tersebut menunjukan bahwa makhluk hidup didunia memiliki keanekaragaman
jenis yang tinggi sehingga perlu dikelompok-kelompokan.
c. Keanekaragaman
ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan berbagai makhluk hidup meliputi tumbuhan,
hewan, manusia dan jasad renik dengan lingkungannya seperti tanah, air, udara
dan iklim yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. (Rushayati, 2007:11)
Setiap makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya baik lingkungan
abiotik maupun lingkungan biotik. Kondisi lingkungan dan koomposisi makhluk
hidup yang berbeda beda membentk suatu ekosistem yang bervariasi. Variasi
inilah yang dikenal sebagai keanekaragaman ekosistem. Kondisi lingkungan tempat
hidup organisme menentukan keragaman makhluk hidup yang dapat tinggal disana.
Hal ini akan menghasilkan tipe ekosistem tertentu yang terdiri dari susunan
makhluk hidup dan unsur unsur lingkungan yang khas.
Terdapat dua faktor penyebab keanekaragaman, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal yaitu gen dan faktor eksternal yaitu lingkungan.
Selain itu terdapat keanekaragaman intraspesies dan keanekaragaman
interspesies. Keanekaragaman intraspesies adalah persamaan dan perbedaan ciri
morfologi antara satu individu dengan individu lain yang terjadi dibawal level
spesies. Sedangkan keanekaragaman interspesies adalah persamaan dan perbedaann
ciri morfologi antara satu individu dengan individu lain yang terjadi pada
level spesies. Karena banyaknya antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup
yang lain, maka diperlukan usaha penyederhanaan dengan cara pengelompokan
(klasifikasi) berdasarkan pada kesamaan dan perbedaan ciri. Tujuan dari
pengklasifikasian makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali,
membandingkan dan mempelajari makhluk hidup. Makhluk hidup yang memiliki
kesamaan ciri dikelompokan menjadi satu kelompok dan yang memiliki perbedaan
dipisahkan menjadi kelompok yang berbeda. Diantara makhluk hidup, semakin
banyak kesamaan yang dimiliki (pada semua tingkat organisasi) dianggap semakin
dekat hubungan kekerabatannya dan sebaliknya.
Sumber :
Kurniawan, Arif.
2008. Biologi Insight. Jakarta : HPM
Nugroho,
Hartanto. 2004. Biologi Dasar.
Jakarta : Penebar Swadaya
Rushayati, Siti
Badriyah. 2007. Mengenal Keanekaragaman
Ekosistem Hayati. Jarkarta : Grasindo
0 comments:
Posting Komentar