Kamis, 15 Januari 2015

Kaktus


Kaktus berasal dari kata Yunani “Kaktos” yang berarti “tanaman Berduri” kemudian Linneaus menggolongkan kaktus ke dalam tumbuhan berduri atau Cactaceae (Endah, 2005:3)


Klasifikasi kaktus adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae (tumbuhan)
Divisi               : Spermatopyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisi       : Angiospermae (biji tertutup)
Kelas               : Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo                : Cactales
Famili              : Cactaceae
Sub Famili       : Pereskiae, Opunteae, dan Cereeae
Genus              : Pereskiae, Discocactus, dll
Spesies            : Opuntia microdasys sristata (kaktus tolol), Mammillaria tolimensis (kaktus spiral) dll (Endah, 2005: 4).
Kaktus merupakan tanaman sekulen sehingga mampu bertahan hidup dalam kekeringan yang cukup lama dan dalam kondisi miskin air sekalimpun sehingga habitat kaktus berada pada tanah yang kering. Ciri-ciri tanaman sekulen adalah mampu menyimpan air karena bagian-bagian tubuh kaktus bisa berkembang menjadi gemuk, mengembang, menebal dan berdaging sehingga terbentuk ruang penyimpanan air (Endah, 2005:3).
Morfologi beserta struktur dan fungsi kaktus adalah sebagai berikut:
Akar : akar kaktus dapat berupa akar tunggang, akar cabang dan akar rambut. Beberapa jenis kaktus akarnya membengkak. Adapula yang bersifat epifit yaitu menempel pada batu karang atau pohon lain. Akar kaktus biasanya tahan terhadap kekeringan tetapi tidak tahan terhadap media atau keadaan tanah yang menggenang.
Batang: batang kaktus berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan air yang berbentuk lendir atau getah yang tidak mudah menguap. Bentyk batang bulat, silindris, bulat papak, dan batang seperti tiang. Ukurannya bervariasi dari pendek, sampai lebih dari 20 m. Di permukaan duri ada duri-duri.
Duri: ukuran dan bentuk bervariasi dan tumbuh di bagian Areole yaitu tempat dudukan tumbuh duri, ranting, cabang, daun dan bunga.
Daun: tidak semua kaktus memiliki daun, daun berhelai satu, bertangkai pendek dan berukuran besar, fungsi daun sebagai tempat untuk fotosintesis.
Bunga: berbrntuk corong, ukuran dan warna bervariasi.
Buah: Bentuk buah bulat atau lonjong dan berdaging tebal. Buah tumbuh bergerombol di atas ujung batang dan setiap butir buah ditutupi duri-duri kecil yang tajam.
Biji: Bentuk biji bulat kecil, berkulit tipis sampai tebal dan keras. Biji memiliki permukaan kulit yang menyilap dan berwarna coklat kehitaman (Endah, 2005: 5).
Pada percobaan ini, kami menggunakan kaktus dengan ciri-ciri batang berbentuk silindris, memiliki akar serabut, berduri, tidak mempunyai daun dan buah serta tidak berbunga.
Pada hari pertama pengamatan, keadaan kaktus tergolong masih sehat dengan batang masih mempunyai tekstur yang keras.
Pada hari kedua pengamatan, kaktus masih dalam kondisi sehat dengan tekstur batang keras dan akar bagian bawah sedikit lembek.
Pada hari ketiga pengamatan, keadaan batang kaktus sedikit melunak dengan bagian bawah akar menjadi lembek.
Pada hari keempat, batang kaktus dalam keadaan lunak dan akar paling bawah membusuk.
Pada hari kelima atau terakhir, batang lunak dan mengerut dengan akar bagian bawah membusuk.
Hasil pengamatan tersebut menunjukkan, bahwa keadaan kaktus dari segi batang, daun dan akar, lama kelamaan menjadi memburuk atau tidak sehat dan pada akhirnya mengalami pembusukan. Hal itu dikarenakan media tanam untuk kaktus tidak sesuai dengan habitat aslinya karena kaktus tidak dapat tumbuh pada tanah yang menggenang, atau berair. Sehingga dapat kami ketahui, bahwa kaktus tidak cocok atau tidak hidup pada media tanam hidrogel yang mengandung banyak air dan lembab.
( Sumber : Endah, Joesi. H. Ir, dkk. 2005. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Mempercantik Kaktus dan Meningkatkan Nilai Jualnya. Jakarta: Agro Media Pustaka.) 

0 comments:

Posting Komentar