Kaktus berasal dari kata Yunani “Kaktos” yang berarti “tanaman Berduri”
kemudian Linneaus menggolongkan kaktus ke dalam tumbuhan berduri atau Cactaceae
(Endah, 2005:3)
Klasifikasi kaktus
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Divisi : Spermatopyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisi : Angiospermae (biji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Sub Famili : Pereskiae, Opunteae, dan Cereeae
Genus : Pereskiae, Discocactus, dll
Spesies : Opuntia microdasys sristata (kaktus tolol), Mammillaria tolimensis (kaktus spiral) dll (Endah, 2005: 4).
Kaktus merupakan
tanaman sekulen sehingga mampu bertahan hidup dalam kekeringan yang cukup lama
dan dalam kondisi miskin air sekalimpun sehingga habitat kaktus berada pada
tanah yang kering. Ciri-ciri tanaman sekulen adalah mampu menyimpan air karena
bagian-bagian tubuh kaktus bisa berkembang menjadi gemuk, mengembang, menebal
dan berdaging sehingga terbentuk ruang penyimpanan air (Endah, 2005:3).
Morfologi beserta
struktur dan fungsi kaktus adalah sebagai berikut:
Akar : akar kaktus
dapat berupa akar tunggang, akar cabang dan akar rambut. Beberapa jenis kaktus
akarnya membengkak. Adapula yang bersifat epifit yaitu menempel pada batu
karang atau pohon lain. Akar kaktus biasanya tahan terhadap kekeringan tetapi
tidak tahan terhadap media atau keadaan tanah yang menggenang.
Batang: batang kaktus
berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan air yang berbentuk lendir atau
getah yang tidak mudah menguap. Bentyk batang bulat, silindris, bulat papak,
dan batang seperti tiang. Ukurannya bervariasi dari pendek, sampai lebih dari
20 m. Di permukaan duri ada duri-duri.
Duri: ukuran dan bentuk
bervariasi dan tumbuh di bagian Areole yaitu tempat dudukan tumbuh duri,
ranting, cabang, daun dan bunga.
Daun: tidak semua
kaktus memiliki daun, daun berhelai satu, bertangkai pendek dan berukuran
besar, fungsi daun sebagai tempat untuk fotosintesis.
Bunga: berbrntuk
corong, ukuran dan warna bervariasi.
Buah: Bentuk buah bulat
atau lonjong dan berdaging tebal. Buah tumbuh bergerombol di atas ujung batang
dan setiap butir buah ditutupi duri-duri kecil yang tajam.
Biji: Bentuk biji bulat
kecil, berkulit tipis sampai tebal dan keras. Biji memiliki permukaan kulit
yang menyilap dan berwarna coklat kehitaman (Endah, 2005: 5).
Pada percobaan ini,
kami menggunakan kaktus dengan ciri-ciri batang berbentuk silindris, memiliki
akar serabut, berduri, tidak mempunyai daun dan buah serta tidak berbunga.
Pada hari pertama
pengamatan, keadaan kaktus tergolong masih sehat dengan batang masih mempunyai
tekstur yang keras.
Pada hari kedua
pengamatan, kaktus masih dalam kondisi sehat dengan tekstur batang keras dan
akar bagian bawah sedikit lembek.
Pada hari ketiga
pengamatan, keadaan batang kaktus sedikit melunak dengan bagian bawah akar
menjadi lembek.
Pada hari keempat,
batang kaktus dalam keadaan lunak dan akar paling bawah membusuk.
Pada hari kelima atau
terakhir, batang lunak dan mengerut dengan akar bagian bawah membusuk.
Hasil pengamatan
tersebut menunjukkan, bahwa keadaan kaktus dari segi batang, daun dan akar,
lama kelamaan menjadi memburuk atau tidak sehat dan pada akhirnya mengalami
pembusukan. Hal itu dikarenakan media tanam untuk kaktus tidak sesuai dengan
habitat aslinya karena kaktus tidak dapat tumbuh pada tanah yang menggenang,
atau berair. Sehingga dapat kami ketahui, bahwa kaktus tidak cocok atau tidak hidup
pada media tanam hidrogel yang mengandung banyak air dan lembab.
( Sumber : Endah,
Joesi. H. Ir, dkk. 2005. Kiat Mengatasi
Permasalahan Praktis Mempercantik Kaktus dan Meningkatkan Nilai Jualnya. Jakarta:
Agro Media Pustaka.)
0 comments:
Posting Komentar