Rabu, 14 Januari 2015

Teori Evolusi

Teori Evolusi 
 

Evolusi  pada  dasarnya  berarti  proses  perubahan  dalam  jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi  gen  dalam  suatu  populasi.  Akumulasi  perubahan  gen  ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya ide tentang teori evolusi telah berakar sejak jaman Aristoteles. Namun 
demikian,  Darwin  adalah  ilmuwan  pertama  yang  mencetuskan  teori  evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi 
alam,  adalah  teori  yang  terbaik  yang  dapat  menjelaskan  dan kemungkinan  besar  akan  tetap  begitu  di  masa  depan  Carolus linneaus,,penggagas sistem penggolongan biologi modern, menunjukkan bahwa seluruh  dunia  kehidupan  dapat  diatur  dalam  tingkatan  yang, apabila digambarkan dalam bentuk diagram, menyerupai silsilah. Setelah Linnaeus, para naturalis sering menanggap bahwa makhluk hidup saling 'berkerabat' namun mereka belum tahu apa penyebabnya.  
Jean Baptiste de Lamarck, seorang naturalis dari Perancis, adalah ilmuwan pertama  yang mengajukan ide  terjadinya  perubahan terhadap makhluk  hidup  seiring  dengan  waktu  sebagai  akibat  dari  pengaruh lingkungan.  Gregor  Mendel  adalah  seorang  pendeta  dan  ilmuwan  dari ceko, yang mempelajari ilmu keturunan. Dengan mengobservasi kacang polong selama bertahun-tahun, Mendel mengambil kesimpulan bahwa ada suatu pol dalam keturunan. Hasil penyelidikan Mendel menjadi dasar ilmu genetika. 
Charles  Darwin  adalah  seorang  naturalis  Inggris  yang  mengikuti ekplorasi kapal HMS Beagle untuk membuat peta pelabuhan dunia pada tahun  1831.  Di  sepanjang  perjalanan  inilah  Darwin  meneliti  berbagai hewan  dan  tumbuhan  yang  dijumpainya.  Darwin  berada  di  Kepulauan Galapagos  selama  kurang  lebih  2  bulan  dan  melakukan  berbagai pengamatan terhadap bermacam hewan yang ada di kepulauan terpencil itu. Melalui pengamatan ini, dan juga berbagai pengamatan lanjutan yang dilakukannya  selama  puluhan  tahun  atas koleksi  hewan dan tumbuhan yang  diperolehnyalah  Darwin  membentuk  embrio  teori  evolusi.  Pada 1859, Darwin menerbitkan "On the Origin of Species by means of Natural 
Selection",  yang  menyajikan  bukti-bukti  yang  menunjukkan  bahwa kehidupan telah berevolusi sepanjang sejarahnya dan bahwa mekanisme yang menyebabkan terjadinya evolusi adalah seleksi alam.
Alfred  Russel  Wallace  adalah  seoring  naturalis  Ingris  yang  hidup semasa dengan Darwin. Wallace secara terpisah juga memikirkan teori evolusi  identik  dengan  Darwin.  Darwin  dan  Wallace  cukup  lama berkorespondensi secara ilmiah. Wallace malah banyak mengirim spesies-spesie penemuan baru dari Asia ke Darwin untuk diteliti. Wallace teori tentang evolusi, menurut dia sendiri, adalah hasil pemikiran yang datang secara spontan. Di lain pihak, teori evolusi Darwin adalah hasil pemikiran secara metodis selama bertahun-tahun. Ironisnya, Darwin menjadi sangat jauh terkenal daripada Wallace sendiri. Namun demikian, Wallace adalah salah  satu  pembela  Darwin  dan  teorinya  dimasa  kontroversial  setelah buku "The Origin of Species" diterbitkan. 
Walaupun  ide  evolusi  (bahwa  makhlup  hidup  secara  berangsur-angsur berubah)telah didiskusikan jauh sebelum abad ke-19, Darwin dan Wallace adalah yang pertama mencetuskan bagaimana proses evolusi itu 
berlangsung. 
Menurut  Ernst  Mayr  (2001),  Darwin  mengajukan  lima  teori  perihal evolusi: 
1. Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya 
2. Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup 
3. Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur) 
4. Terjadi  pertambahan  jumlah  spesies  dan  percabangan  garis keturunan 
5. Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi 
 Evolusi menjelaskan sejarah makhluk hidup, hewan, tumbuhan, fungi, mikroba.  Bukti  pendukungnya  amat  banyak  dan  berasal  dari  berbagai cabang biologi: hierarki taksonomi sebagaimana ditemukan Linnaeus dan para penerusnya, fosil-fosil yang menunjukkan bahwa kehidupan di masa lalu berbeda bentuknya dengan kehidupan masa sekarang, hingga bukti genetika yang menunjukkan kesamaan antara berbagai makhluk hidup. Kini  evolusi  bisa  dikatakan  telah  menjadi  teori  sentral  dalam  biologi modern -- tak salah bila ahli genetika Theodosius Dobzhansky berkata, "Nothing in biology makes sense except in the light of evolution". 
Paruh burung finch (sejenis burung manyar) menjadi topik pemikiran Darwin yang mendasari evolusi teorinya (lihat gambar)[2]. Ketika berada di kepulauan Galapagos, bagin dari ekspedisi HMS Beagle, Darwin melihat 
bahwa  paruh  burung  finch  berbeda-beda,  tergantung  dari  pulau  mana asalnya.  Ini  adalah  salah  satu  contoh  bagaimana  burung  finch menyesuaikan diri dengan kondisi pulau yang berbeda-beda. Contohnya, di pulau yang satu, paruh burung finch kuat dan pendek dan cocok untuk memecahkan  kulit  kacang  yang  keras.  Di  pulau  lainnya,  paruh  burung finch  sedikit  lebih panjang dan  lebih  tipis,  cocok  untuk  mengisap  jenis makanan yang berada di pulau itu. Hal ini membuat Darwin berpikir akan suatu  kemungkinan  bahwa  burung  finch  tidak  diciptakan  begitu  saja, melainkan melalui proses adaptasi. 
Waktu adalah faktor penting dalam evolusi. Proses evolusi memerlukan waktu  yang  sangat  lama.  Menurut  Darwin,  ada  dua  mekanisme  yang mendasari evolusi. Pertama, proses evolusi membawa spesies yang ada  untuk  berinteraksi  dengan  kondisi  ekologinya.  Contohnya,  karena  hasi evolusi,  beberapa  burung  mempunyai  paruh  yang  hanya  bisa  dipakai untuk menghispap madu bunga. Selama bunga itu masih tersedia, burung ini akan hidup. Tetapi, bila bunga ini, karena sesuatu hal, punah, maka burung itu kemungkinan besar akan punah juga. Mekanisme yang kedua adalah kelahiran spesies baru dari hasil variasi di spesies yang ada. Ini terjadi bila suatu group mahluk hidup menjadi terpisah dan pada akhirnya mempunyai  gaya  hidup  yang  sangat  berbeda.  Contoh  klasik  adalah burung finch di atas. Asal mulanya, nenek moyang burung dari bermacam pulau di Galapagos adalah berasal dari daratan Amerika Selatan. Karena bertebaran  di  bermacam  pulau,  burung  ini  akhirnya  mengembangkan gaya hidup yang berbeda-beda. Waktu (melalui banyak generasi burung) dan perjuangan untuk hidup (survival) adalah dua hal yang dibutuhkan untuk melahirkan generasi baru burung finch. Waktu yang lebih panjang lagi  dan  melalui  proses  yang  sama,  menurut  Darwin  akan  dapat menjelaskan evolusi dari semua mahluk hidup di muka bumi yang berasal dari satu "common ancestor". 


 



0 comments:

Posting Komentar